Wednesday 19 September 2012

.. anggota badan menangis ..

assalamualaikum.. alhamdulillah.. masih diberi kesempatan nyawa.. ini sedikit perkongsian buat kita semua.. semoga mendapat suntikan kesedaran walau sebesar zarah cuma.. insyaAllah..



Saat tidur ocii bermimpi.. dalam mimpinya dia melihat sebagian tubuhnya menangis.. lalu dia pun bertanya,

“Kenapa kalian menangis?” tanya ocii pada anggota tubuhnya yang menangis

“ Kami menangis karena kau tak lagi seperti dulu, Dulu kau sering basuh kami dengan air wudhu, saat kau dengar suara adzan berkumandang kau langsung langkahkan kakimu untuk memenuhi panggilanNya, walaupun kadang kau sedang sibuk dan kadang kau menundanya tapi hatimu sering gelisah untuk segera mengerjakan Sholat..

Tapi kini.. kau tak hiraukan suara para muadzin dan sekarang kau tak hiraukan hatimu yang gelisah bila kau menundanya bahkan kau sering kerjakan sholat fardhu mu di akhir waktu, atau tak jarang kau meninggalkannya”

“Dulu sebelum kau pergi mencari ilmu untuk kuliah atau pergi kesekolah, atau sebelum kau pergi kerja untuk mencari nafkah kau sempatkan tubuhmu untuk melaksanakan sholat Dhuha... dengan penuh harapan PadaNya agar rezeki yang kau dapat bisa mendapatkan Ridho dan Rahmat dari Nya..

Tapi sekarang seolah waktu adalah uang bagimu bukan lagi ‘waktu adalah ibadah untukmu’ kau habiskan pagimu untuk menyelesaikan urusan duniawi.. kau biarkan semuanya berlalu”

“Dulu saat tidur walau kadang matamu sering mengantuk, kau buka dia, kau gerakkan anggota tubuhmu untuk melaksanakan sholat Lail, walau kau merasakan letih di tulangmu, tapi itu tak mengapa bagimu.. kau suka saat merasakan nikmatnya berduaan saja dengan Robbi..

Tapi kini kegiatan sehari-hari menjadi alasan bagimu untuk tak lagi melaksanakannya, dan kau mulai berfikir ‘hanya Sunnah tak mengapa bila tak dikerjakan!’ bukan lagi ‘sayang bila 1malam dilewatkan tanpa bersamaNya, begitu sayang karena malam besok belum tentu aku bisa berduaan lagi dengan Nya..”

“Dulu hampir setiap hari kau melewatkan sebagian waktumu untuk membuka Al-Qur’an dan kau gunakan lisanmu untuk membacanya walau hanya 1 atau 2 ayat, walau masih harus terbata-bata dan banyak belajar..

Tapi itu tak membuat semangatmu hilang kau tetap mau belajar.. belajar.. dan belajar.. seolah tak ada kata jenuh dalam dirimu karena hatimu selalu berkata ‘aku menemukan ketenangan setelah membacanya’ tapi kini jangankan untuk membacanya untuk menyentuhnyapun kau tak mau... apa yang kau fikirkan dengan akalmu itu?

Apakah dengan menghabiskan waktumu hanya 3 sampai 5 menit untuk membacanya kau kehilangan sesuatu yang berharga? Apakah sesuatu yang berharga itu? Seberharga apakah itu?.. tidak kah kau dengarkan kata hatimu saat dia berkata bahwa dia tak suka saat kau mulai meninggalkan bacaan Qur’anmu..”

“Dulu kau sangat suka puasa sunnah.. walau hanya puasa sunnah senin-khamis, tapi kau suka saat membiarkan anggota tubuhmu istirahat bekerja.. karena puasa adalah zakat bagi tubuhmu..

Tapi kini.. jangankan untuk berpuasa sunnah, niat untuk melaksanakannyapun tak ada.. dimana niat itu dulu? Niat yang mengharapkan kasih-sayangNya..”

“Dulu kau rajin berdzikir padaNya setelah sholat.. berharap dengan memujiNya kasih-sayangNya makin bisa bertambah.. bertambah.. dan bertambah..

Tapi kini setelah usai sholat kau mulai menyibukkan diri dengan hpmu.. dengan facebookmu.. dengan impian-impianmu yang padahal kau tahu tanpa kehendak dariNya, tanpa izin dari Nya kau takkan bisa mewujudkan impian-impian itu...”

“Dulu seusai sholat kau mau berdoa padaNya memohon dan meminta padaNya.. keyakinanmu pada padaNya sangat banyak..

Tapi kini seolah kau tak butuh Dia, seolah kau sudah punya segalanya sehingga bermunajat padaNya pun kau enggan.. padahal hanya Dialah tempat kau meminta jika tidak padaNya jadi pada siapa lagi?.. karena hanya Dia yang Maha Segalanya”

“Kami menangis... menangis karena kami tak lagi dilaksanakan untuk hal yang seharusnya..

Kami menangis.. menangis karena kami banyak disia-siakan untuk yang tak ada manfaatnya..

Kami menangis.. menangis karena kami sering disalah gunakan oleh tuannya”

“Wahaii Tuan yang memiliki anggota tubuh ini kembalilah seperti dulu lagi!

Tidakkah kau sadar bahwa hidayah itu MAHAL? Kerana tidak setiap orang bisa memilikinya ..tahap demi tahap.. proses demi proses.. berubahlah dan gunakanlah kami untuk hal yang seharusnya bukan untuk zina dan maksiat!!”

By : ukhtii Kelincii kiki






No comments:

Post a Comment